Jumat, 23 Desember 2011

Mencari UANG secara Emosional

Setelah saya membaca sampai selesai, Sebuah buku karya Bapak Petrus G Hartono Seorang penulis Buku " The secrets of many" & Pendiri Quantum Konsultan bisnis, Saya banyak mendapat banyak Pencerahan, Tentang bagaimana memahami uang secara Emosional & Rasional, Berdasar pengalaman beliau Pengetahuan mengenai cara-cara menghasilkan uang bisa di peroleh di bangku sekolah ataupun dari praktek di lapangan,
   Seseorang yang mendapat pengetahuan bagaimana menghasilkan uang melalui bangku pendidikan biasanya hanya tahu bagaimana mendapatkannya secara Rasional, dengan melibatkan otak kirinya, tapi tanpa melibatkan kekuatan otak kanannya. Dia tahu A sampe Z Bagaimana menghasilkan Uang. Namun, Pengetahuannya terasa kering dan hampa atau istilah yang beliu pakai adalah " Pengetahuan yang kehilangan Rohnya." Sehingga tidak ada dorongan atau motifasi dari dalam dirinya untuk segera memperaktekannya apa yang dia ketahui,
     Berdasarkan penelitian beliau selama ini, bahkan mereka yang telah mendapatkan gelar pakar Keuangan dengan berbagai gelar akademik bergengsi dan memberi nasehat pada orang lain bagaim ana cara menghasilkan uang berlimpah-limpah. Ternyata masih mendapat kesulitan mendatangkan uang berlimpah bagi diri mereka sendiri, Beliau menyebutnya "Smart school people". Tetapi seseorang yang mendapat pengetahuan bagaimana menghasilkan Uang dengan praktek di lapangan secara emosional dan Rasional dengan melibatkan otak kanan dan kirinya, Dengan pengalaman nyatanya, Orang tersebut bisa menganalisis dan menarik kesimpulan secara rasional, dan juga memiliki rasa yang membuat dia kaya secara emosional sehingga pengetahuanya memiliki roh.
     Pengetahuan tersebut membuatnya begitu termotifasi untuk terus memperaktekan apa yang dia ketahui sehingga dari hari ke hari orang tersebut bisa menghasilkan uang lebih banyak lagi, Mereka ini beliau sebut dengan " Smart street People". Ternyata Ibu beliau yang hanya se orang berbekal pendidikan SMP Pemilik usaha pemotongan Sapi, beliau golongkan kepada kelompok "smar street people" karna menurutnya Ibunda beliau mengajarkan pelajaran, Bagaimana menghasilkan Uang bukan dengan berbagai nasehat dan petuah, melainkan dengan peraktek nyata di lapangan, Menurutnya Beliau :  Beliau bekerja kepada Ibundanya selain mendapat imbalan UANG juga memperoleh pengalaman belajar secara Emosional dan secara Rasional. Pelajarannya adalah untuk menghasilkan uang yang banyak di butuhkan pengorbanan dan perjuangan besar, Tidak ada yang namanya makan Gratis. 
       Setelah saya berulang ulang membaca buku itu kini semakin paham dan yakinlah saya, bahwa dalam mewujudkan semua Impian saya haruslah peraktek nyata di lapanga agar lebih mengetahui permasalahan2 yang ada dalam diri saya tentunya. Bagaimana dengan Anda Siap ACTION NOW..??
           Terimakasih Pa Petrus Atas Pencerahanya, Yang sangat bermanfaat bagi Saya

Salam Super.

Posting by Johan Komara.

1 komentar:

  1. Sesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa, yakni bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun yang dihadapinya.
    Segala sesuatu sama bagi sekalian; nasib orang sama: baik orang yang benar maupun orang yang fasik, orang yang baik maupun orang yang jahat, orang yang tahir maupun orang yang najis, orang yang mempersembahkan korban maupun yang tidak mempersembahkan korban. Sebagaimana orang yang baik, begitu pula orang yang berdosa; sebagaimana orang yang bersumpah, begitu pula orang yang takut untuk bersumpah.
    Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari; nasib semua orang sama. Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati.

    Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.
    Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap.
    Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari.
    Mari, makanlah rotimu dengan sukaria, dan minumlah anggurmu dengan hati yang senang, karena Allah sudah lama berkenan akan perbuatanmu.
    Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu.
    Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.
    Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.
    Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua.
    Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.

    BalasHapus